Memeriksa kesehatan ayam broiler dengan teliti dan berkala sangat penting untuk memastikan bahwa ayam berkembang optimal, sehat, dan bebas dari penyakit. Berikut adalah panduan lebih detail tentang cara memeriksa kesehatan ayam broiler:

1. Pengamatan Fisik Secara Umum

• Bulu: Bulu ayam sehat harus bersih, mengilap, rapat, dan tidak rontok secara berlebihan. Jika bulu tampak kusam, teracak-acak, atau ada bagian tubuh yang botak, ini bisa menjadi tanda malnutrisi, parasit, atau penyakit kulit.
• Kulit: Perhatikan warna dan kondisi kulit. Kulit yang memerah, bengkak, atau terdapat luka bisa menunjukkan adanya infeksi, gigitan serangga, atau cedera fisik.
• Paruh dan Kaki: Paruh harus lurus, tanpa retakan atau luka. Kaki harus berwarna normal (biasanya kuning atau putih, tergantung ras), tidak bengkak, dan tanpa luka. Pembengkakan pada sendi kaki bisa menunjukkan pododermatitis atau artritis.
• Sisik Kaki: Sisik kaki ayam yang sehat akan rata dan tidak terangkat. Jika sisik terangkat atau kasar, ini bisa menjadi tanda infeksi parasit seperti kutu atau masalah peradangan.

2. Mata dan Hidung

• Mata: Mata ayam sehat cerah, jernih, dan terbuka penuh. Mata yang berair, berwarna keruh, atau setengah tertutup bisa menjadi tanda infeksi mata atau peradangan.
• Hidung: Lubang hidung harus bersih, tidak berair, berlendir, atau tersumbat. Cairan dari hidung bisa menunjukkan penyakit pernapasan seperti flu unggas, CRD, atau penyakit lainnya.

Baca Juga: Cara Menanggulangi Kematian Ayam Saat Mati Lampu dengan Curtain Drop

3. Perhatikan Kotoran

• Kotoran Sehat: Kotoran ayam broiler yang sehat biasanya berbentuk padat berwarna cokelat dengan sedikit bagian putih yang berasal dari urat (produk pembuangan nitrogen dari ginjal). Kotoran yang berubah warna, berbusa, berair, atau berlendir bisa menunjukkan masalah pencernaan, infeksi parasit (seperti coccidiosis), atau gangguan sistem pencernaan lainnya.
• Kotoran Berwarna Aneh: Warna kotoran yang hijau gelap bisa mengindikasikan infeksi bakteri atau viral seperti Newcastle Disease, sementara kotoran berdarah dapat mengindikasikan coccidiosis.

4. Aktivitas dan Perilaku

• Ayam Aktif: Ayam yang sehat aktif bergerak, mencari makan, minum, dan bermain. Jika ayam tampak lesu, tidak bergerak, atau mengisolasi diri dari kelompok, ini bisa menjadi tanda stres, sakit, atau kekurangan nutrisi.
• Perilaku Stres: Stres bisa disebabkan oleh kepadatan populasi, suhu yang terlalu panas atau dingin, kurangnya ventilasi, atau perubahan mendadak dalam lingkungan. Tanda stres termasuk gemetar, berdiri diam, atau menunjukkan agresivitas.

5. Periksa Nafsu Makan dan Minum

• Nafsu Makan: Ayam yang sehat akan makan secara aktif. Penurunan nafsu makan bisa mengindikasikan masalah seperti penyakit, stres, atau masalah pencernaan. Pantau pakan yang dikonsumsi setiap hari dan bandingkan dengan standar konsumsi ayam broiler sesuai umurnya.
• Kebiasaan Minum: Perhatikan apakah ayam minum lebih atau kurang dari biasanya. Konsumsi air yang berlebihan bisa menunjukkan stres panas atau masalah ginjal, sementara ayam yang minum terlalu sedikit bisa mengalami dehidrasi.

6. Pemeriksaan Saluran Pernapasan

• Perhatikan Suara Nafas: Ayam yang sehat bernapas dengan tenang dan tidak berisik. Jika terdengar suara seperti bersin, batuk, mengi, atau desis, ini bisa menjadi tanda infeksi saluran pernapasan seperti CRD, IB (Infectious Bronchitis), atau ILT (Infectious Laryngotracheitis).
• Perhatikan Postur Bernapas: Ayam yang mengalami kesulitan bernapas akan membuka paruh dan menjulurkan leher ketika bernapas. Ini menunjukkan ayam sedang mengalami masalah pernapasan yang memerlukan penanganan segera.

7. Pantau Berat Badan dan Pertumbuhan

• Penimbangan Rutin: Timbang beberapa ayam secara acak dari setiap kelompok secara berkala dan bandingkan dengan grafik standar berat broiler untuk memastikan pertumbuhan yang sesuai. Jika pertumbuhannya lebih lambat dari standar, ini bisa menunjukkan masalah nutrisi atau kesehatan.
• Penurunan Berat Badan: Penurunan berat badan secara tiba-tiba sering kali mengindikasikan penyakit atau masalah nutrisi, seperti kekurangan protein atau kalori.

8. Suhu Tubuh dan Keseimbangan

• Suhu Tubuh Normal: Suhu tubuh ayam normal berkisar antara 40,6 – 41,7°C. Jika ayam terlihat kepanasan (bernafas dengan mulut terbuka, mengangkat sayap), pastikan ventilasi yang baik dan suhu lingkungan yang sesuai.
• Keseimbangan dan Koordinasi: Ayam yang sehat akan berdiri tegap dan berjalan dengan seimbang. Ayam yang tampak goyah atau mengalami masalah koordinasi mungkin mengalami gangguan saraf atau infeksi.

9. Pemeriksaan Kaki dan Kuku

• Perhatikan Luka dan Pembengkakan: Kaki ayam harus diperiksa untuk melihat tanda-tanda bengkak, luka, atau infeksi, terutama pada bagian telapak kaki (yang bisa mengindikasikan pododermatitis atau “bumblefoot”). Pemeriksaan ini penting karena masalah kaki dapat menyebabkan ayam tidak mampu bergerak untuk makan dan minum, yang akan berdampak pada pertumbuhannya.

10. Kualitas Lingkungan

• Bau di Kandang: Kandang ayam yang bersih dan berventilasi baik seharusnya tidak memiliki bau busuk yang mencolok. Jika ada bau menyengat seperti amonia atau busuk, ini bisa menjadi tanda manajemen ventilasi yang buruk atau penumpukan kotoran yang dapat mempengaruhi kesehatan pernapasan ayam.
• Ventilasi: Pastikan ventilasi yang cukup untuk mencegah penumpukan gas beracun seperti amonia, serta menghindari kelembapan berlebih yang bisa memicu penyakit pernapasan dan infeksi kulit.

Dengan melakukan pemeriksaan ini secara detail dan rutin, kamu bisa mengidentifikasi masalah kesehatan sejak dini dan mencegah penyebaran penyakit di antara ayam broiler. Deteksi dini juga memungkinkan penanganan yang lebih efektif, baik melalui perubahan dalam manajemen atau pengobatan yang diperlukan.

Baca Juga: 4 Resep Hidangan Ayam Spesial untuk Meriahkan Liburan Akhir Tahun Keluarga