Ayam pullet adalah ayam betina berusia 16–20 minggu yang belum mulai bertelur, tetapi sedang dalam tahap akhir pertumbuhan menuju dewasa. Istilah ini umumnya digunakan untuk ayam petelur seperti ras Leghorn, Rhode Island Red, atau ayam hybrid seperti Lohmann Brown. Pada usia ini, ayam pullet telah melewati fase starter (anak ayam) dan grower (pertumbuhan), namun belum memasuki fase layer (bertelur).
Baca Juga: Model Kandang Ayam Ideal untuk Memulai Bisnis Peternakan dengan Budget Terbatas
Mengapa Ayam Pullet Penting dalam Peternakan?
- Masa Produksi Telur yang Lebih Panjang
Ayam pullet yang dipelihara dengan baik akan mulai bertelur pada usia 20–24 minggu dan mampu mempertahankan produktivitas tinggi hingga 1–2 tahun. Membeli ayam pullet memungkinkan peternak memanfaatkan masa produktif penuh tanpa harus menunggu lama sejak fase DOC (Day Old Chicken). - Biaya Lebih Efisien
Membeli ayam pullet lebih hemat dibandingkan memelihara dari DOC, karena peternak tidak perlu menanggung biaya perawatan intensif di fase awal. Selain itu, risiko kematian ayam di usia muda juga lebih rendah. - Kualitas Telur yang Konsisten
Ayam pullet yang sehat akan menghasilkan telur dengan kualitas cangkang kuat dan ukuran seragam, terutama jika diberi pakan bernutrisi tinggi.
Tantangan dalam Memelihara Ayam Pullet
- Stres Lingkungan: Perubahan suhu, kepadatan kandang, atau gangguan predator bisa menghambat perkembangan.
- Transisi Pakan: Pergantian dari pakan grower ke layer harus dilakukan bertahap untuk mencegah gangguan pencernaan.
- Pematangan yang Tidak Serempak: Beberapa ayam mungkin mulai bertelur lebih lambat, sehingga perlu pemantauan rutin.
Baca Juga: Rahasia Mengubah Kotoran Ayam Menjadi Sumber Pendapatan dan Energi
Kesimpulan
Ayam pullet adalah aset berharga dalam bisnis peternakan telur. Perawatan yang tepat di fase ini akan menentukan kuantitas dan kualitas telur yang dihasilkan. Dengan memahami kebutuhan nutrisi, manajemen kandang, dan pencegahan penyakit, peternak bisa memaksimalkan potensi ayam pullet untuk meningkatkan profitabilitas usaha.