Bisnis ternak ayam terus menunjukkan perkembangan yang positif, dan tahun 2025 diprediksi menjadi tahun yang cerah bagi para pelaku usaha di sektor ini. Beberapa faktor pendukung yang memperkuat potensi bisnis ternak ayam pada tahun 2025 meliputi peningkatan permintaan daging ayam dan telur, dukungan pemerintah, serta perkembangan pasar ayam kampung dan ayam broiler. Berikut adalah ulasan lebih lengkap mengenai prospek bisnis ternak ayam di tahun 2025:
1. Peningkatan Permintaan Daging Ayam dan Telur
Pada tahun 2025, permintaan terhadap daging ayam dan telur diperkirakan akan terus meningkat. Program pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis (MBG) menjadi salah satu pendorong utama peningkatan permintaan ini. Program MBG ditargetkan menjangkau 15 hingga 17 juta pelajar di Indonesia, dengan tujuan memperbaiki asupan gizi melalui pemberian makanan bergizi yang mencakup daging ayam dan telur.
Selain itu, konsumsi daging ayam per kapita di Indonesia juga diharapkan meningkat. Pemerintah menargetkan tingkat konsumsi ayam mencapai 12,5 kg per kapita pada tahun 2025. Ini menandakan adanya potensi pasar yang besar bagi para peternak ayam untuk memenuhi kebutuhan daging ayam di pasar domestik.
2. Program Pemerintah Mendukung Bisnis Perunggasan
Dukungan dari program-program pemerintah seperti MBG sangat membantu pengembangan bisnis perunggasan. Pada tahun 2025, anggaran sebesar Rp71 triliun dialokasikan untuk mendukung program ini. Selain memberikan akses terhadap sumber makanan yang lebih bergizi, program ini juga secara langsung akan berdampak positif pada peningkatan permintaan produk unggas, termasuk ayam dan telur.
Program ini juga diharapkan membantu menjaga stabilitas harga produk unggas, sehingga para peternak dapat menikmati harga jual yang lebih baik dan tidak terpengaruh oleh fluktuasi pasar yang tajam.
3. Proyeksi Kenaikan Permintaan Daging Ayam
Perusahaan besar di sektor peternakan, memperkirakan bahwa permintaan daging ayam akan meningkat hingga 24% pada tahun 2025 dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini tentu menjadi sinyal positif bagi para peternak dan pelaku industri perunggasan. Kenaikan permintaan ini didorong oleh tren konsumsi masyarakat yang semakin memilih daging ayam sebagai sumber protein utama.
4. Potensi Pasar Ayam Kampung
Selain ayam ras, ayam kampung juga memiliki prospek yang cukup cerah. Semakin banyak konsumen yang memilih ayam kampung sebagai alternatif karena dinilai lebih sehat, alami, dan memiliki rasa yang khas. Produk lokal dan organik seperti ayam kampung kini lebih diminati oleh pasar. Oleh karena itu, para pelaku usaha ternak ayam kampung bisa memanfaatkan peluang ini dengan meningkatkan kualitas produksi serta mendekatkan diri pada pasar yang membutuhkan produk-produk organik.
5. Penyebaran Peternakan Ayam Broiler
Usaha peternakan ayam broiler kini tidak hanya terpusat di Pulau Jawa, tetapi mulai menyebar ke berbagai wilayah di Indonesia. Penyebaran peternakan di luar Pulau Jawa memudahkan distribusi dan aksesibilitas produk ayam, serta mendekatkan peternakan pada wilayah-wilayah dengan tingkat konsumsi yang tinggi. Hal ini dapat membantu mengurangi biaya distribusi dan memastikan produk lebih cepat sampai ke konsumen.
6. Stabilitas Harga dan Kebijakan Pemerintah
Salah satu tantangan dalam bisnis perunggasan adalah fluktuasi harga yang dapat mempengaruhi keuntungan peternak. Namun, pada tahun 2025, diharapkan kebijakan stabilisasi harga yang diterapkan oleh pemerintah akan mampu menjaga stabilitas harga ayam dan telur. Hal ini diharapkan dapat mengurangi risiko over supply, yang sering kali menekan harga jual ayam di tingkat peternak.
Baca Juga: Cara Memulai Usaha Pemotongan Ayam: Panduan Lengkap untuk Pemula
Kesimpulan
Dengan dukungan dari berbagai program pemerintah, proyeksi peningkatan permintaan daging ayam, serta potensi pasar ayam kampung yang terus berkembang, bisnis ternak ayam di tahun 2025 menawarkan peluang yang menjanjikan. Para pelaku usaha di sektor ini diharapkan mampu memanfaatkan momen ini dengan meningkatkan kapasitas produksi dan menjaga kualitas produk agar dapat bersaing di pasar yang semakin ketat
Baca juga: Zero Waste Kandang Ayam: Untung Berlipat, Lingkungan Terjaga!